Anies-Sandi Pergi Berduaan Naik Motor, Mau Kemana Mereka?

Anies-Sandi
Anies-Sandi pergi berduaan pada hari kedua

Anies-Sandi tampak sedang berduaan. Apa yang terpikirkan oleh anda ketika melihat gambar diatas?

Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media, pejabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang baru sehari dilantik itu, tampak pergi berduaan menggunakan kendaraan sepeda motor. Ketika itu sore hari selesai sholat Ashar, mereka  menuju ke proyek underpass Mampang-Kuningan Jakarta Selatan.

Mungkin anda lebih tertarik dengan sepatu yang dipakai oleh WaGub Sandi, yang mana memang tidak memenuhi ketentuan dan aturan penggunaan Pakaian Dinas Harian (PDH), yang tertuang melalui PerGub yang kala itu di tandatangani oleh AHOK. Wajar saja jika anda menilai itu sebagai suatu perilaku yang tak patut dilakukan oleh seorang pejabat pemerintahan, yang mana tentu mereka harus bisa memberi contoh kedisiplinan termasuk penggunaan pakaian dinas, kepada bawahannya.

Namun demikian, bagi saya, setelah melihat gambar tersebut, saya jadi terpikir hal lain yang menurut saya lebih penting untuk saya kemukakan melalui tulisan ini.

Apa gerangan tujuan mereka?

Pasangan Anies-Sandi telah resmi di tetapkan sebagai pejabat Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta, setelah dilantik oleh Presiden Jokowi sehari sebelumnya, Senin, 16 Oktober 2017. Sebagai pimpinan tertinggi pemerintahan daerah di Prov DKI Jakarta, keduanya tentu harus segera bekerja untuk menunaikan tugas dan tanggungjawabnya mengurus ibukota.

Tapi saya jadi bertanya, kira-kira apa tujuan mereka melakukan peninjauan proyek Underpass Mampang-Kuningan itu? Inspeksi mendadak-kah? Sekadar mementau perkembangan proyek-kah? Atau sebatas menunjukkan bahwa mereka sudah mulai bekerja?

Mengapa saya perlu mempertanyakan hal ini?

Sederhana saja pemikran saya. Jika seorang pejabat telah ditunjuk atau dipilih oleh sebagian besar warga menjadi Kepala Daerah, atau apapun jabatannya, tentu yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada terkait dengan wewenangnya. Setelah mengidentifikasi masalah, tentu perlu  ditetapkan skala prioritas dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Sejauh mana Anies-Sandi melakukannya?

Saya mengajak anda lebih fokus lagi, terkait gambar diatas, dimana keduanya sedang berangkat menuju ke lokasi proyek underpass Mampang-Kuningan. Mengapa mereka melakukan kunjungan ke proyek tersebut? Apa urgensinya?

Jika menilik bahwa mereka baru sehari bekerja sebagai Gub/Wagub DKI, sejauh mana mereka menguasai permasalahan yang ada terkait proyek tersebut? Mungkinkah mereka mengetahui persoalan yang krusial, tanpa mempelajari terlebih dahulu, apa yang tengah terjadi dengan pembangunan underpass tersebut?

Ini sungguh lucu, bagaimana bisa seorang Gub/WaGub yang belum menguasai persoalan, lalu tiba2 datang ke lokasi proyek? Apakah mereka bekerja hanya berdasarkan keinginan semata? Mau pergi kemana saja, suka-suka hati mereka?

Jika mereka tak membekali diri dengan data dan informasi tentang  sebuah proyek, lalu untuk apa berkunjung ke lokasi proyek? Apa yang ingin mereka dapatkan? Bukankah ini hanya sekadar membuang-buang waktu saja dan hanya sebatas datang untuk melihat-lihat, tanpa bisa menyelesaikan permasalahan apapun?

Seharusnya mereka pelajari terlebih dahulu, apa dan bagaimana tentang  proyek tersebut. Bila perlu, panggil pimpinan proyek bersama staff terkait dan ajak mereka rapat untuk menjelaskan tentang proyek tersebut terutama permasalahan apa yang tengah terjadi.  Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proyek tersebut telah berjalan dan memenuhi target waktu kerja, penggunaan biaya proyek, pemenuhan standar kualitas dlsb. Jangan hanya sebatas menunjukkan kepada warga DKI bahwa mereka sudah bekerja tapi tanpa perencanaan dan strategi apapun.  Bagaimana bisa mencari solusi, jika mereka sama sekali tak menguasai persoalan yang terjadi?

Dari peristiwa kecil ini, timbul pertanyaan di hati kecil saya, benarkah Anies-Sandi layak dipercaya sebagai pemimpin Jakarta?. Setiap pejabat Kepala Daerah harus profesional, yang mana ditunjukkan dengan cara kerja mereka yang sistematis dan profesional. Jangan sekadar grabak-grubuk, demi memperoleh simpati dari warganya.

Jangan salahkan jika ada sebagaian pihak menilai bahwa itu hanya sekadar pencintraan semata, yang mana kepergian mereka berdua itu hanya membuang waktu dan tak akan memperoleh hasil apa-apa..

 #donibastian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.