Aku Rindu Ayah

Siang itu , sampailah aku didepan pintu masuk rumah.
Supir pribadi ayahku, membunyikan klakson mobil 3 kali, sebagai kode untuk Pak Nurdin, Satpam yang menjaga rumah untuk membuka pintu gerbang. Sekelebat wajah Pak Nurdin mengintip dari balik pagar rumahku.
Dia hanya memastikan bahwa ada yang mau masuk, dan segera dia membuka pintu gerbang utama. Dengan sekali pencet, secara otomatis pintu gerbang rumah sudah terbuka lebar.

Terlihat pak Nurdin sedang berdiri tegap dan memberi hormat, mungkin dia pikir didalam mobil itu ada ayahku.
Kemudian mobil terus masuk menuju pintu masuk ke rumah. Disana sudah menunggu dua orang pembantuku, Bi Ijah dan Mang Ujang yang setiap hari merawat dan melayani apa saja permintaanku.

Aku turun dari mobil, langsung berjalan masuk tanpa menyapa mereka yang berdiri berjajar tepat didepan pintu mobil yang aku buka.
Ini hal yang tidak biasanya terjadi, aku cuek aja, sebab memang aku sedang suntuk.
Aku lihat wajah mereka tampak bingung, dan merekapun hanya saling berpandangan, tanpa bicara sepatah katapun.

Aku langsung masuk rumah, hembusan udara sejuk AC Central pun mulai terasa menyambutku. Dingin memang, tapi tidak mampu mendinginkan perasaanku yang gerah itu.
Aku segera naik ke lantai dua, menuju ke kamarku.

Begitu masuk kamar, aku rebahkan tubuhku diatas Spring Bed yang telah diselimuti bed cover warna putih bersih. Aku pandangi baju putih abu abu masih melekat ditubuhkan.

Kemudian aku terlentang, aku letakkan kepalaku diatas bantal. Pandanganku jauh menembus langit langit kamar.
Aku mencoba merenung, untuk memahami perasaan apa yang sedang mendekapku ini.
Sejenak anganku melayang kesana-kemari. Kemudian aku mulai terjaga dan menyadari apa yang tengah terjadi

Memang, Ayahku adalah pengusaha yang kaya raya.
Aku tinggal di rumah yang besar dan mewah. Apapun keinginananku selalu dipenuhi oleh ayahku.
Demi menyenangkan aku, Ayahku telah membangun studio musik sendiri dirumah, lengkap dengan berbagai macam alat musik bermerk, yang pasti harganya selangit.
Belum lagi hobiku lainnya adalah bermain Mobil Remote Control (RC).

Aku puya koleksi puluhan mobil-mobilan RC , sampai sampai ayahku membuat semacam mini track disamping rumah, sebagai arena bermainku.
Pokoknya, apa saja keinginanku, semuanya dipenuhi, sebab ayahku sangat menyayangi aku sebagai anak semata wayangnya.

Semenjak Ibuku meninggal beberapa bulan lalu, Ayahku semakin fokus pada kegiatan bisnisnya. Berangkat ke kantor pagi pagi, dan pulang larut malam.
Mungkin karena Ibu sudah meninggal, ayahku memusatkan perhatiannya pada urusan kantor,
agar tidak terlalu larut dalam kesedihan setelah kehilangan istri yang dicintainya itu.

Akupun sudah sangat jarang bisa bertemu dengan ayah, terlebih bisnis ayah sudah merambah ke Eropa dan Amerika,
sehingga tidak jarang hingga berminggu minggu, ayah berada di luar negeri.

Secara materiil, aku sama sekali tidak pernah kekurangan, bahkan tabungan di rekeningku tak pernah habis, meski sudah aku ambil
untuk segala keperluan dan kesenanganku bersama teman teman, sebab ayah selalu transfer sejumlah uang untuk memenuhi apapun kebutuhanku.

Tapi kali ini aku bosan dengan keadaanku ini.
Sebenarnya yang aku butuhkan bukan uang, bukan barang, bukan mobil, bukan kesenangan, aku tidak butuh apa apa sekarang.

Satu satunya keinginanku adalah berada dekat dengan Ayah.
Aku sungguh ingin bisa berbincang dengan Ayah di pinggir kolam Koi dibelakang rumah.
Aku ingin bercerita tentang hari hariku di sekolah.

Aku ingin bercanda, aku hanya ingin menggandeng tangannya, sambil menyusuri taman di sekeliling rumahku.
Aku hanya ingin duduk berdua dengan ayah saat sarapan pagi dan makan malam.

Aku ingin bermain catur sampai pagi dengan Ayah.
Aku ingin beradu cepat Mobil RC di mini track dengan Ayah disamping rumah.

Aku hanya ingin mendengar ayah bercerita tentang hidup sebelum aku tidur.

Sesaat kemudian, mataku berkaca kaca.

Ayah.. Aku hanya butuh kehadiranmu didekatku
Ayah.. Aku merindukanmu.

Kapan Ayah pulang ?
Aku disini menunggumu..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.