Mana ada orang kaya naik motor, naik bajay, naik angkot dan naik biskota pergi ke kantor ? Mana ada orang miskin naik mobil pribadi atau taksi ke kantor ?
Apakah ini belum cukup untuk membedakan mana yang kaya dan mana yang miskin ? Lalu kenapa pemerintah musti cari cari alasan untuk menahan harga BBM sehingga malah makin memperberat defisit APBN ?
Kalau memang ingin berpihak kepada kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah, hilangkan subsidi harga BBM untuk mobil pribadi, taksi dan plat merah, sedangkan untuk sepeda motor, bajay, angkot, dan bis kota tetap disediakan BBM bersubsidi.