Karir Politik Angiepun kemudian melesat cepat, bak roket yang membubung tinggi diangkasa, dengan terpilihnya menjabat sebagai wakil sekjen partai berlambang bintang bersudut 3 itu. Angie pun juga merangkap sebagai anggota Banggar DPR sekaligus koordinator PokJa Anggaran Komisi X.
Seperti pepatah , untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, sepeninggal suaminya Alm. Ajie Massaid yang dulunya adalah rekan sekerjanya di gedung Senayan, Angie kemudian memasuki episode baru yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Aksi Angie dalam kasus pengurusan anggaran di Kemenpora dan Kemendiknas tercium oleh KPK dan menyeretnya ke meja hijau. Jadilah Angie sebagai pemeran utama dugaan korupsi di kedua tubuh kementerian itu. Dan kabar terakhir tersiar, Angie di vonis oleh hakim untuk mendekam di penjara selama 4,5 tahun.
Bagaimana reaksi Angie saat mendengar putusan itu ? Ternyata Angie nampak tersenyum ketika vonis itu dibacakan. Mungkin itu sebagai ekspresi kegembiraannya karena hanya diganjar penjara selama 4,5 tahun saja, yang sangat jauh dari tuntutan jaksa. Angie bahkan sempat bersyukur mendengar putusan itu.
Tapi sesungguhnya apa yang terjadi didalam hati Angie dibalik senyumannya itu ? Apakah Angie merasa bahwa vonis itu jauh lebih rendah dari dugaannya ? Bila memang tidak pernah berbuat seperti yang dituduhkan jaksa, mengapa Angie justru bersyukur bakal dipenjara selama 4,5 tahun ?
Logikanya, bila seseorang tidak pernah berbuat dan kemudian dipenjara atas tuduhan korupsi mustinya dengan lantang dia akan menolak mentah mentah. Bukan malah bersyukur dan juga bukan masalah lama hukumannya yang cuma 4,5 tahun itu, tetapi ini menyangkut harga diri dan martabat keluarga.
Angie mungkin telah lupa dengan kampanye partainya yang mana dengan lantangnya dia bilang “TIDAK” pada korupsi. Tapi kenyataannya Angiepun telah terbukti bersalah melakukan tindak korupsi dan itu telah divonis dengan hukuman penjara, terlepas berapa lama masa hukumannya.
Masih ingatkah Angie ketika dirinya terpilih sebagai seorang Putri Indonesia 12 tahun lalu, yang bisa diibaratkan sebagai prototype wanita indonesia yang tak hanya cantik dan pintar namun juga berbudi luhur. Sejauh mana Angie masih mampu mempertahankan predikat dan nama baiknya itu ?
Apakah Angie sudah terlarut dengan kenikmatan jabatan dan kemewahan dalam kehidupan, sehingga melupakan jati dirinya sebagai seorang anak perempuan yang seharusnya menjunjung tinggi martabat orang tua dan keluarga ?
Angie.. Angie.. segeralah berbenah diri, sebelum datang waktu untuk menyusul kepergian suamimu..
Salam