Inilah 10 Tanda Suami Tidak Bertanggung Jawab

suami tidak bertanggung jawab

Kedewasaan seorang suami bukan hanya soal usia, tetapi juga soal sikap, cara berpikir, dan bagaimana ia mengambil tanggung jawab dalam rumah tangga. Sayangnya, tidak semua pria tumbuh menjadi pribadi yang matang setelah menikah. Beberapa justru menunjukkan perilaku yang cenderung kekanak-kanakan dan tidak dewasa. Berikut ciri-ciri suami tidak bertanggung jawab :

1. Menghindari Tanggung Jawab

Suami yang kekanak-kanakan cenderung tidak mau bertanggung jawab terhadap kewajibannya, baik sebagai pasangan maupun kepala keluarga. Ia kerap menyerahkan semuanya kepada istri, dari masalah keuangan, pengasuhan anak, hingga keputusan penting dalam rumah tangga.

Contoh: saat ada masalah keuangan, ia justru menyalahkan keadaan atau pasangan, bukannya mencari solusi.

2. Cepat Marah dan Tidak Bisa Mengontrol Emosi

Salah satu tanda ketidakdewasaan adalah ledakan emosi yang tidak proporsional. Suami seperti ini mudah tersinggung, marah karena hal sepele, bahkan cenderung menyalahkan orang lain saat emosinya meledak.

Alih-alih berdiskusi, ia memilih ngambek atau diam berhari-hari.

3. Suka Lari dari Masalah

Bukannya menyelesaikan konflik secara dewasa, suami kekanak-kanakan lebih sering menghindari masalah. Ia bisa memilih menghilang, bermain game, nongkrong, atau tidur, daripada membicarakan masalah rumah tangga secara terbuka.

4. Bergantung pada Orang Tua

Meski sudah menikah, ada tipe suami yang masih sangat tergantung pada keluarganya, terutama orang tua. Segala keputusan rumah tangga harus dikonsultasikan ke ibunya, dan ia kesulitan bersikap mandiri.

5. Ingin Selalu Diperlakukan Seperti Anak Kecil

Ia ingin dimanja, diperhatikan, bahkan dilayani terus-menerus, tanpa memahami bahwa pernikahan adalah hubungan setara. Suami seperti ini tidak sadar bahwa istri juga butuh dukungan emosional dan fisik.

6. Tidak Bisa Menerima Kritik

Sikap dewasa ditandai dengan kemampuan menerima kritik untuk perbaikan diri. Tapi suami yang kekanak-kanakan justru akan tersinggung, defensif, atau bahkan balik menyalahkan.

Contoh: Saat istri menyarankan untuk lebih hemat, ia justru menuduh istri terlalu mengatur.

7. Mementingkan Diri Sendiri (Egois)

Ia lebih fokus pada kenyamanannya sendiri, tidak peduli apakah pasangan atau anaknya sedang lelah atau stres. Semua harus sesuai dengan kemauannya, dan ia tidak peduli dengan pengorbanan orang lain.

8. Tidak Punya Visi Jangka Panjang

Suami yang tidak dewasa cenderung hidup untuk hari ini saja. Ia tidak berpikir tentang masa depan keluarga, tidak memiliki perencanaan finansial, dan tidak peduli dengan pendidikan anak atau keamanan rumah tangga ke depan.

9. Cenderung Suka Berbohong

Salah satu ciri kekanak-kanakan adalah menghindari konsekuensi dengan kebohongan. Baik soal keuangan, kegiatan di luar rumah, atau hal-hal kecil lainnya. Ia lebih memilih berbohong daripada menghadapi kenyataan.

10. Kurang Inisiatif dalam Hubungan

Dalam hubungan yang sehat, suami dan istri harus saling mendukung. Tapi suami kekanak-kanakan akan pasif, jarang memberi perhatian lebih dulu, dan hanya menunggu diperlakukan baik tanpa melakukan hal yang sama.

baca juga : Kehadiran Raffi Ahmad di Pernikahan Luna Maya

Cara Istri Bersikap Menghadapi Suami Kekanak-Kanak dan Tidak Dewasa

1. Bersikap Sabar dan Empati

Memahami bahwa kedewasaan itu proses dan setiap orang punya waktu berbeda untuk berkembang. Bersabar penting, tapi tetap tegas dalam batas yang sehat. Usahakan melihat dari sudut pandang suami agar bisa memberi dukungan tanpa terjebak frustrasi.

2. Jangan Terbawa Emosi

Kalau suami mudah marah atau ngambek, usahakan untuk tidak membalas dengan emosi yang sama. Sikap tenang dan komunikatif lebih efektif untuk mengurangi ketegangan dan membuka ruang dialog.

3. Bangun Komunikasi yang Terbuka dan Jelas

Cobalah untuk mengungkapkan perasaan dan harapan dengan kalimat yang positif dan tidak menyalahkan. Misalnya:
Sayang, aku merasa berat kalau harus mengatur semuanya sendiri. Aku butuh kamu lebih aktif bantu di rumah.”

4. Berikan Contoh Kedewasaan

Kadang suami kekanak-kanakan butuh role model nyata. Dengan bersikap dewasa, bertanggung jawab, dan konsisten, istri bisa menginspirasi suami untuk berubah secara perlahan.

5. Tetapkan Batasan Sehat (Boundaries)

Jangan ragu menetapkan batas kapan dan bagaimana perilaku suami yang tidak dewasa harus diluruskan. Misalnya, kalau suami menghindari tanggung jawab, jelaskan konsekuensinya dengan tegas tapi tetap penuh kasih.

6. Libatkan Suami dalam Pengambilan Keputusan

Dorong suami untuk ikut aktif mengambil keputusan, sekecil apapun, supaya ia mulai merasa bertanggung jawab dan tidak tergantung terus pada istri atau orang lain.

7. Ajak Diskusi Tentang Masa Depan

Bicarakan bersama tentang visi keluarga dan masa depan, supaya suami termotivasi untuk berpikir lebih dewasa dan mulai merencanakan bersama.

8. Cari Bantuan Profesional Jika Perlu

Kalau masalah sudah terasa berat dan komunikasi mandek, pertimbangkan untuk ikut konseling pernikahan atau terapi keluarga. Profesional bisa membantu membuka jalan komunikasi dan perubahan perilaku.

9. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional Sendiri

Jangan lupa untuk tetap merawat diri, punya waktu untuk hal-hal yang membuat bahagia, dan menjaga kesehatan mental agar tidak terlalu terbebani.

10. Berdoa dan Meminta Dukungan Spiritual

Kalau kamu beragama, doa dan dukungan spiritual juga bisa jadi kekuatan ekstra untuk menghadapi situasi sulit.

Penutup

Kedewasaan dalam pernikahan adalah pondasi penting. Jika suami masih bersikap kekanak-kanakan, hubungan bisa menjadi berat sebelah dan memicu konflik jangka panjang. Namun, ini bukan akhir dari segalanya. Jika suami tidak bertanggung jawab maka perlu adanya komunikasi terbuka, konseling pernikahan, dan niat untuk berubah, semua bisa diperbaiki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses